Risiko Portofolio (Portofolio Risk)
(Risiko Bisnis AGB321, Dosen : ibu Anna Fariyanti, UAS)
Portofolio berhubungan dengan diversifikasi usaha. Berhubungan dengan seluruh aset yang digunakan oleh pelakunya. Portofolio menunjukan risiko dari berbagai sumber usaha atau dapat juga portofolio itu perhitungan risiko pada usaha majemuk.
Contoh:
100 buah akuarium hanya digunakan untuk mengusahakan ikan hias manvis. Berarti usaha tersebut adalah bukan termasuk portofoilo karena hanya 1 jenis ikan yang diusahakan. Namun, jika 100 buah akuarium digunakan untuk manvis sejumlah 70 buah dan discus 30 buah, maka dalam kasus tersebut dijumpai 2 macam usaha. Dengan demikian usaha tersebut dapat digolongkan pada portofolio.
Usaha tunggal mengandung risiko yang lebih besar dari usaha majemuk (diversifikasi). Mengapa demikian? Jika diasumsikan dalam satu ha lahan hanya kita tanami padi, maka ketika terserang hama atau penyakit hingga menyebabkan gagal panen. Tingkat kerugian yang kita tanggung akan besar karena tidak ada produk yang kita peroleh. Berbeda dengan jika dalam 1 ha tersebut 0.5 ha ditanami padi, 0.3 ha ditanami cabai dan 0.2 ha dijadikan kolam ikan. Ketika terjadi serangan hama dan penyakit pada padi, kita masih memperoleh hasil dari cabai dan ikan atau sebaliknya.
Risiko pada usaha tunggal dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan secara statistika. Risiko ditunjukan dengan nilai standar deviasi (σ), semakin tinggi nilai standar deviasi maka semakin besar risiko. Standar deviasi dapat ditemukan dengan mengakarkan nilai varian (σ2) yang merupakan penjumlahan dari
Pi (Ri –ER)2
sedangkan untuk portofolio, perhitungan risiko dapat diketahui dengan rumus:
σ2ij= K2 σi2 + (1-k)2 σj2 + 2K (1-K) σij ;
σi2= asset i , σj2= asset j , σij= hubungan asset i dan j
K= proporsi sumberdaya yang digunakan
Hubungan asset i dan j dapat diketahui dengan cara berikut :
σij= ƿij σi σj ; dengan ƿij adalah koefisien korelasi.
sehingga ,
σ2ij= K2 σi2 + (1-k)2 σj2 + 2 ƿij K (1-K) σi σj
korelasi diantara dua asset dapat terjadi dalam beberapa kemungkinan :Nilai koefisien korelasi positif 1 (+1) mempunyai arti bahwa kombinasi dari asset i dan j selalu bergerak bersama-sama
2. Nilai koefisien korelasi negatif 1 (-1) mempunyai arti bahwa kombinasi asset i dan j selalu bergerak berlawanan arah
3. Nilai koefisien korelasi sama dengan 0 berarti tidak menunjukan adanya hubungan antara asset i dan j
4. Nilai koefisien korelasi 0.5 mempunyai arti bahwa kombinasi tidak ada hubungan.
jika asset yang terlibat lebih dari 2, maka hubungan dikombinasikan secara berpasangan setiap kemungkinan.
σ2ijk= I2 σ2i + J2 σ2j + K2 σ2k + 2ƿIJ σi σj + 2ƿJK σj σk + 2ƿIK σi σk
expected return (ER) = I ERi + J ERj + K ERk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar